"Apabila Engkau sedikit berdzikir (mengingat Allah SWT di dunia) niscaya sedikit pula kesempatanmu memandang-Nya dan kedekatanmu pada-Nya di akhirat." (Al Habib Umar bin Hafidz)


Kamis, 10 September 2015

Main Bola dengan Menutup Aurat


Dua hari yang lalu, saya ikut gabung dengan teman-teman saya dalam kompetisi futsal. Sebelum pertandingan dimulai, saya melakukan pemanasan sebentar di lapangan. Saat itu saya didatangi wasit, saya diberi tahu bahwa peraturan kompetisi ini harus menggunakan pakaian olahraga.


Nah, saya memakai celana kolor model  ¾ yang panjangnya sampai di bawah lutut,  menurut panitia pakaian dengan panjang ¾ tidak diperbolehkan. Maka saya mencoba menjelaskan baik-baik kepada wasit, bahwa celana ¾ ini agar aurat saya tidak kelihatan. Wasit tidak bisa memberi keputusan, akhirnya saya diajak wasit mengahadap panitia. Panitiapun menjelaskan bahwa pakaian yang diperbolehkan adalah pakaian olahraga yaitu celana pendek atau celana training, jika tidak ganti, saya tidak boleh main. Maka akhirnya ganti celana training.


***

Kewajiban menutup aurat bukan hanya untuk wanita saja, tapi juga untuk laki-laki. Aurat laki-laki adalah apa saja yang berada di antara pusar sampai lutut. Jika memakai celana pendek seperti celana pemain bola pada umumnya, maka saat bermain bola kemungkinan besar aurat akan kelihatan.


Kalo kata Habib Muhammad Anis Syahab saat di Majelis Ar Ridwan tiga tahun yang lalu, “Monggo njenengan bal-balan, tapi aurote nggeh ditutup..”


Ngapunten!


Bwi, 10/9/2015