Warna hijau, entah saya sadari atau tidak, dalam membuat desain/sesuatu saya sering menggunakan unsur warna ini… saya memiliki kecenderungan untuk memilih warna hijau, mungkin karena saya suka memandang persawahan hijau, memandang tumbuh-tumbuhan kehijauan, memandang keindahan alam... tapi sering juga tidak menggunakan warna hijau, karena untuk menyesuaikan penggunaannya…
Eh, btw… emang penting ya ngomongin masalah warna?? Sampai ada pertanyaan, “apa warna favoritmu?” -.-‘
Menurut saya bukan masalah penting atau enggaknya… hehe.. awalnya saya juga ga peduli dengan ‘arti warna’. Yang saya tahu hanya saya memiliki kecenderungan menggunakan warna hijau, tanpa tahu dan memikirkan lebih jauh maksud warna hijau itu sendiri.
Akan tetapi… mari sejenak kita coba melihat dari sudut pandang lain….
Tahukah Anda apa warna kubah Masjid Nabawi yang di dalamnya ada jasad manusia yang paling mulia yaitu Rasulullah saw?? Ya, warnanya adalah hijau…
Pertanyaan selanjutnya, tahukan Anda rahasia di balik warna hijau Kubah Masjid Nabawi?? Bagi yang belum tahu, sama, awalnya saya juga belum tahu (dan baru kemarin tahu...)
Kemarin saya ’jalan-jalan’ ke forum tanya jawab www.majelisrasulullah.org dan kebetulan membaca pertanyaan seseorang kepada Habib Munzir al Musawa, berikut cuplikannya:
Tanya: “Habib Munzir, apakah ada rahasia di balik Kubah Masjid Nabawi yang berwara hijau? mengapakah ia diwarnakan hijau?”
Jawaban Habib Munzir Al Musawa: “Saudaraku yang kumuliakan, hijau adalah lambang Rasul saw, diriwayatkan pada Sirah Ibn Hisyam bahwa ketika Rasul saw lahir Rasul saw dipakaikan kain hijau oleh ibunya, lalu dipeluk oleh Halimah Sa'diyyah ra, dan warna hijau juga diriwayatkan pernah dipakai oleh Rasul saw selain putih, dan banyak lagi.” (source: Forum Tanya Jawab www.majelisrasulullah.org tertanggal 2009/08/26 12:14)
Ternyata warna hijau mempunyai sejarah tersendiri dengan Sayyidina Muhammad saw. ^^
Sekian, semoga bisa menambah wawasan. Alafu!
Allahumma sholli ‘alaa Sayyidina Muhammad wa alihi washohbihi wasallim
"Apabila Engkau sedikit berdzikir (mengingat Allah SWT di dunia) niscaya sedikit pula kesempatanmu memandang-Nya dan kedekatanmu pada-Nya di akhirat." (Al Habib Umar bin Hafidz)
Sabtu, 24 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar