Kenapa Kamu Tidak Belajar?

Langit mulai menguning, nampak Gunung Raung mulai kehitam-hitaman, pertanda matahari sebentar lagi akan terbenam. Hari ini akan segera habis dan akan berganti hari. Hari ini telah ku lewati, tapi… apakah yang terselip di waktuku tadi hal-hal yang bermanfaat? Ataukah lebih banyak hal-hal sia-sia yang ku kerjakan?

Hari berganti hari, kejadian demi kejadian silih berganti menghampiri. Banyak hal yang belum aku ketahui, padahal apapun perilaku seorang muslim harus didasari dengan ilmu. Saat melakukan ini itu, ada kejadian ini itu, seperti berlalu begitu saja tanpa menghayati maknanya. Bersikap maso bodo dengan keadaan karena aku tidak tahu, aku tak tahu ilmunya, tak ku hayati, tidak mencoba belajar.

Lalu terbesit dalam hati…

“Duh Gusti, nyuwun ngapunten, kulo mboten sumerep!”

Maafkan aku, aku tidak tahu Yaa Allah. Lalu tiba-tiba berbisik, “Aku pasti dimaafkan karena aku tidak tahu.” Lalu tak peduli hingga akupun terus terlelap tidur.

Di dalam lelap, ada yang menghampiri, tampak bercahaya, datang mendekat lalu mengusap kepala. “Apa yang Engkau lakuakan? Engkau tak tahu? Siapa yang mengatakan Engkau tak mampu belajar? Hanya orang yang baru memeluk Islam dan tidak cukup waktu untuk belajar yang dimaafkan. Juga orang yang berada suatu tempat yang tidak ada seorang pun yang bisa mengajarkan Islam, sementara ia tidak mampu mengunjungi orang yang bisa mengajarinya. Untuk selain yang dua ini, tidak ada kata maaf, meskipun ia mengaku tidak tahu.” Setelah itu cahaya itu pergi.

Kucoba melihat sekitar, sadar bahwa disekelilingku banyak sekali guru-guru yang selalu terbuka pintunya untuk membagikan hikmah-hikmah bagi siapa saja yang datang kepadanya. Mereka selalu tersenyum dan berkata dengan lembut, “Kemarilah-kemarilah… Ini adalah telaga, di sini kita akan berjumpa dengan Nabi SAW!”

Tapi… kaki-kakiku terasa sangat amat berat untuk melangkah, aku tak tahu apakah aku bisa bangun dari lelapku. Ataukah akan terus terlelap bersama gemerlap dunia….

Nan jauh disana, terdengar sayup-sayup suara tembang  syi’ir:

                        Iki dino ojo lali lungo ngaji

                        Takon marang kyai guru kang pinuji

                        Enggal siro ora gampang kabujuk setan

                        Mugi Allah paring keslametan

------

*Shofa  _Tanah Blambangan, 8 Mei 2014