Foto zaman masih kuliah dulu, ketika di Pesantren Al-Fachriyyah Larangan Selatan, Ciledug, Tangerang.
"Inilah telaga... di mana kita belajar mencintai Rasulullah tanpa anarkisme.. saat kita memantapkan keyakinan tanpa sinisme kepada yang berbeda.", kata Kang Zia.
Kata-kata yang begitu sederhana, tapi begitu dalam maknanya... :)
Di tengah hingar-bingar dunia... terasa kedamaian dan kesejukan ketika bersama teman-teman ngaji ke Habib Ahmad dan Habib Jindan di Al fachriyyah.
"Etok-etok ngaji, latihan ngajeni..." atau "Etok-etok ngaji, ben oleh Nasi Kebuli...", begitu celoteh mereka...
Nasi Kebuli, gahwa 'inat, dan kue (gak tau kue apa namanya, hehe...) adalah saksi kebersamaan kita... bau wangi gahru yang dibakar juga masih hangat di ingatan :)
kangen kalian semua teman-teman... santri-santri STAN :)
Allah Allah Ya Allah
Allah Allah Ya Allah
Jammil akhwaalanaa warkham walaa tamtakhinnaa
"Apabila Engkau sedikit berdzikir (mengingat Allah SWT di dunia) niscaya sedikit pula kesempatanmu memandang-Nya dan kedekatanmu pada-Nya di akhirat." (Al Habib Umar bin Hafidz)
Sabtu, 13 Oktober 2012
Rabu, 05 September 2012
Darokah Yaa Ahlal Madinah, Yaa Tarim Wa Ahlaha
Pernah melihat logo ism seperti di samping ini?
Logo ism yang sering dijumpai di berbagai majelis-majelis ta'lim/maulid. Ada yang menggunakan logo ini di spanduk, umbul-umbul, bendera, jaket, dll. atau dalam bentuk stiker. Saya di jalan juga sering melihat mobil-mobil di kaca belakangnya di tempel stiker logo ini. Banyak yang bertanya-tanya, logo apa itu...?
Huruf 'ha' ditengah dengan ukuran yang cukup besar, kemudian di atasnya bertuliskan "Darakah Ya Ahlal Madinah", di bawahnya bertuliskan "Ya Tarim Wa Ahlaha", di samping kanannya bertuliskan lafzhul jalalah yang berbunyi "Ya Fattah" dan di samping kirinya "Ya Rozzaaq". Di atas huruf 'ha' bertuliskan angka 1030 dan di tengah huruf 'ha' bertuliskan angka 110.
Fadhilah dan Syarah Ratib al Haddad
Ratib Al-Haddad
Susunan
الإمام القطب عبد الله بن علوي الحداد
Al-Imam Al-Qutub Abdullah bin Alawi Al-Haddad
A. Pendahuluan
Ratib
Al-Haddad ini mengambil nama sempena nama penyusunnya, iaitu Imam
Abdullah bin Alawi Al-Haddad, seorang pembaharu Islam (mujaddid) yang
terkenal. Daripada doa-doa dan zikir-zikir karangan beliau, Ratib
Al-Haddad lah yang paling terkenal dan masyhur. Ratib yang bergelar
Al-Ratib Al-Syahir (Ratib Yang Termasyhur) disusun berdasarkan
inspirasi, pada malam Lailatul Qadar 27 Ramadhan 1071 Hijriyah
(bersamaan 26 Mei 1661).
Ratib
ini disusun bagi menunaikan permintaan salah seorang murid beliau,
‘Amir dari keluarga Bani Sa’d yang tinggal di sebuah kampung di Shibam,
Hadhramaut. Tujuan ‘Amir membuat permintaan tersebut ialah bagi
mengadakan suatu wirid dan zikir untuk amalan penduduk kampungnya agar
mereka dapat mempertahan dan menyelamatkan diri daripada ajaran sesat
yang sedang melanda Hadhramaut ketika itu.
Kamis, 16 Agustus 2012
Syi'ir Padang Bulan
SYI’IR PADANG BULAN
Oleh: Maulanaa Al Habib Muhammad Luthfi bin Yahya
Download versi mp3 nya yg dilantunkan oleh Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf di sini
اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ
عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللهِ صَلاَةً دَائِمَةً بِدَوَامِ مُلْكِ اللهِ
عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللهِ صَلاَةً دَائِمَةً بِدَوَامِ مُلْكِ اللهِ
[Allohumma Sholli wa Sallim ‘alaa sayyidinaa wa maulanaa Muhammadin] 2X
[’Adada maa fii ‘ilmillahi Sholatan daaimatan bidawaami mulkillaahi] 2X
[’Adada maa fii ‘ilmillahi Sholatan daaimatan bidawaami mulkillaahi] 2X
[Padang bulan, padange koyo rino.
Rembulane sing ngawe-awe] 2X
Ngelengake, ojo turu sore.
[Kene tak critani, kanggo sebo mengko sore] 2X
Rembulane sing ngawe-awe] 2X
Ngelengake, ojo turu sore.
[Kene tak critani, kanggo sebo mengko sore] 2X
[Iki dino, ojo lali lungo ngaji
Takon marang, Kyai Guru kang pinuji] 2X
Enggal siro, ora gampang kebujuk syetan
[Insya Alloh, kito menang lan kabegjan] 2X
Takon marang, Kyai Guru kang pinuji] 2X
Enggal siro, ora gampang kebujuk syetan
[Insya Alloh, kito menang lan kabegjan] 2X
Kamis, 12 Juli 2012
Membina Keluarga
Suatu ketika ada yang bertanya kepada Habib Munzir al Musawa, bagaimana Habibana membina keluarganya.
Beliaupun menjawab:
"Saya? Membina keluarga saya? Saya berusaha membina keluarga saya untuk selalu dalam naungan sunnah Nabi saw semampunya, sisanya saya selalu bermunajat pada Allah agar Allah turut berperan serta dalam menuntun mereka dalam keluhuran.... Mengenai istri sholihah, sebaik-baik istri yang sholihah adalah istri yang mencintai sunnah dan berusaha terus mempelajari sunnah dan berusaha pula mengamalkannya."
:)
Beliaupun menjawab:
"Saya? Membina keluarga saya? Saya berusaha membina keluarga saya untuk selalu dalam naungan sunnah Nabi saw semampunya, sisanya saya selalu bermunajat pada Allah agar Allah turut berperan serta dalam menuntun mereka dalam keluhuran.... Mengenai istri sholihah, sebaik-baik istri yang sholihah adalah istri yang mencintai sunnah dan berusaha terus mempelajari sunnah dan berusaha pula mengamalkannya."
:)
Selasa, 03 Juli 2012
Ketika Rindu Allah
Habib Munzir al Musawa bercerita:
Saya pernah di suatu malam saya rindu pada Allah dan ingin lebih dekat denganNya, maka saya tinggalkan rumah dan mencari masjid. Saya lihat masjid itu terkunci, maka saya hanya duduk di teras masjid yang berdebu, bagaikan pengemis yang mengemis di teras istana Sang Raja.
ah... Indah sekali malam itu.. Hal itu terjadi 11 tahun yang silam, namun kenikmatan dan keindahan malam munajat itu hingga kini masih terasa hangat.
Saya pernah di suatu malam saya rindu pada Allah dan ingin lebih dekat denganNya, maka saya tinggalkan rumah dan mencari masjid. Saya lihat masjid itu terkunci, maka saya hanya duduk di teras masjid yang berdebu, bagaikan pengemis yang mengemis di teras istana Sang Raja.
ah... Indah sekali malam itu.. Hal itu terjadi 11 tahun yang silam, namun kenikmatan dan keindahan malam munajat itu hingga kini masih terasa hangat.
Rabu, 27 Juni 2012
Mencuri Keridhoan Guru
Habib Munzir al Musawa bercerita:
Saya dulu turut membersihkan rumah guru saya (Habib Umar bin hafidz), membantu membawakan sandalnya, terus mendekati beliau agar jika beliau perlu sesuatu saya adalah budaknya yang paling dekat yang siap diperintah.
Saya dulu turut membersihkan rumah guru saya (Habib Umar bin hafidz), membantu membawakan sandalnya, terus mendekati beliau agar jika beliau perlu sesuatu saya adalah budaknya yang paling dekat yang siap diperintah.
Terus saya menempel Guru Mulia saya sampai beliau masuk ke rumahnya larut malam. dan sebelum
beliau keluar menuju shalat subuh di masjid, saya sudah berdiri mematung
di depan pimtu beliau dengan penuh kerinduan,
atau sambil duduk. Begitu beliau keluar saya segera menyalaminya dan
menjadi ajudannnya sampai masjid. Demikian yang paling sering saya
lakukan.
Selepas orang-orang banyak berkumpul di kediaman beliau saya
diam saja duduk tanpa hajat. Masing-masing orang mengemukakan hajatnya
dan minta doa, saya diam saja menatap beliau sambil menikmati indahnya
wajah beliau dan gerak gerik beliau. Jika gelas air minum beliau mulai
kosong saya maju mengambilnya dan memenuhinya kembali kecuali jika
beliau mengatakan cukup, saya mundur lagi bagai ajudan yang siap menerima
perintah.
Maka suatu ketika
Maka suatu ketika
Jumat, 22 Juni 2012
Sang Murabby: Pelajaran Mengabsen!
Habib Munzir al Musawa bercerita:
Saya dulu saat pesantren bersama guru mulia, jumlah kami dibawah 100 orang, saya sebelumnya penasaran bagaimana guru saya hanya melihat selirik seputar jamaah, lalu menyebut nama murid murid yg tak hadir, apakah ini mukasyafah (kekuatan batin)? Akhirnya saya tanyakan kepada beliau, beliau hanya tersenyum tak menjawab.
Lalu suatu kali saya diberitahu teman-teman, bahwa kita ini kalau tidak pakai absen (di sana saat itu belum mengenal absen karena semua murid bersemangat belajar), maka kita akan merugi pulang ke indonesia dengan ilmu yg mentah.
Maka saya ajukan pada beliau, "Bagaimana jika di absen?,"
Rabu, 20 Juni 2012
Habib Ali Al Jufri - Isra' Mi'raj di Monas Indonesia
Terjemah
Tausiyah Adda'ilallah Al Habib Ali Bin Abdurrahman Al Jufry Pada
Peringatan Isra dan Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW di Monas pada tanggal
16 Juni 2012
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Limpahan Puji
kehadirat Allah SWT , atas kenikmatan Islam dan kenikmatan Iman. Segala
puji atas Kalimah “Laa ilaahaillallah”, Segala Puji Bagi Allah atas
kecintaan kepada Sayyidinaa Muhammad SAW yang tersuci yang terpilih
yang kita berkumpul untuk mendengarkan daripada sirah Nabi Muhammad
SAW. Shalawat dan Salam yang denganya semoga membuka hati seluruh yang
hadir disini untuk mencintai Beliau, untuk meminum daripada telaga Haud
Beliau, untuk menganut dan mengidolakan Beliau Nabi Muhammad SAW.
Tidaklah yang menguntungkan kita semua terkecuali karena kecintaan kita pada Nabi Besar Muhammad SAW. Kalau bukan karena kecintaan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, maka tidaklah kita dikumpulkan diperkumpulan yang mulia ini. Dan perkumpulan kecintaan kalian ini yang berada dihatimu besar ataupun kecilnya itu adalah kabar gembira. Bahwa engkau mempunyai sambungan yang tiada terputus dengan cinta Nabi Muhammad SAW kepadamu. Rosulullah SAW telah mengisyaratkan tentang cinta yang telah kita sebutkan tadi, bahwa Rosulullah SAW wajah terindah dan akhlak yang terindah serta akhlak para sahabatnya yang memiliki kadar yang tinggi disisi Allah SWT. Rasulullah berkata: “Aku cinta, Aku rindu untuk bertemu dengan umat-umatku” yaitu kalian saudara-saudaraku.
Selasa, 22 Mei 2012
Yang Terindah.....
Dia seorang mualaf…
Suatu ketika… aku bertanya padanya, “Menurutmu apa yang
paling indah dalam Islam?”
Tanpa berpikir panjang , dia segera menjawab, “Cinta Rasul…
Mengingat Rasulullah dan cinta beliau kepada umatnya selalu saja membuat hatiku
berbunga-bunga.”
(Bidadari Bumi)
….
“Demi Allah, ulang-ulanglah mengingat sifat-sifat Nabi
Muhammad SAW, agar menjadi penawar dan pengikis kotoran-kotoran hati.”
(Maulid Dhiyaullami’ – al Habib Umar ibn Hafidz)
….
Rabu, 11 April 2012
Terjemahan Kitab Maulid Simtuddurar (Maulid al Habsyi)
Bacaan Shalawat
Shalawat Pertama
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW
Selama cahaya bintang bersinar di ufuk
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW
Pemuka, penutup, dan hamba yang didekatkan
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW
Insan pilihan dan hamba yang terkasih
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW
Selama bulan purnama bersinar dan kegelapan hilang
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW
Selama angin pertolongan mengembuskan pertolongan
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW
Selama unta masih berjalan di padang sahara
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW
dan setiap orang yang bernasab kepadanya
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW
dan setiap orang yang menjadi sahabatnya
Shalawat Pertama
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW
Selama cahaya bintang bersinar di ufuk
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW
Pemuka, penutup, dan hamba yang didekatkan
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW
Insan pilihan dan hamba yang terkasih
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW
Selama bulan purnama bersinar dan kegelapan hilang
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW
Selama angin pertolongan mengembuskan pertolongan
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW
Selama unta masih berjalan di padang sahara
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW
dan setiap orang yang bernasab kepadanya
Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad SAW
dan setiap orang yang menjadi sahabatnya
Minggu, 01 April 2012
Bumi Kedamaian
Tarim, Hadramaut...
Walaupun belum pernah ke sana, tapi sering mendengar tentang kota ini, kota yang penuh kesejukan dan kedamaian...
Hadramaut, bumi sejuta wali...
Begitu aku sering mendengarnya...
Teringat para WALISONGO, yang mereka semua berasal dari Hadramaut, yang beberapa abad yang lalu datang ke bumi Nusantara Indonesia, dan dalam sekejap dengan kelembutan dan kasih sayangnya mampu mengislamkan masyarakat Nusantara... inilah salah satu tanda kebesaran Allah, berkah wali-wali Allah dari Hadramaut menjadikan Indonesia menjadi negara muslim terbesar di dunia.
Teringat kata-kata dari Habib Munzir al Musawa: Sebagaimana para ulama dan habaib angkatan-angkatan abad ke-18 dan yang sebelumnya hingga zaman Wali Songo di abad-abad sebelumnya berasal dari Kota Tarim, Hadramaut, Yaman. Atau dari Indonesia yang menimba ilmu di sana, dan kembali ke Indonesia sebagai da'i-da'i pewaris tugas sang Nabi saw untuk berdakwah dengan kelembutan dan kasih sayang kepada penduduk bumi... Sebagaimana sabda Nabi saw, “Iman adalah Yaman.” Dan sabda Nabi saw, “Wahai Allah berkahilah penduduk Yaman dan penduduk Syam.”
Sabtu, 18 Februari 2012
Maulid di Masjid Nabawi Madinah
dari Habib Munzir al Musawa:
.... saya tak berani menyebut keseluruhannya, namun ketika seorang terpercaya bertanya di Madinah, "Wahai Guru Mulia (Habib Umar bin Hafidz, red.), kapan Madinah ini akan membaca maulid besar-besaran?"
beliau menjawab, "Aku dan engkau akan masih hidup saat pembacaan maulid agung di Masjidinnabawiy dan Masjidil Aqsha...!"
"Maulid Dhiya'ullami kah..?"
beliau tersenyum dan berlalu
...
baca selengkapnya di sini
.... saya tak berani menyebut keseluruhannya, namun ketika seorang terpercaya bertanya di Madinah, "Wahai Guru Mulia (Habib Umar bin Hafidz, red.), kapan Madinah ini akan membaca maulid besar-besaran?"
beliau menjawab, "Aku dan engkau akan masih hidup saat pembacaan maulid agung di Masjidinnabawiy dan Masjidil Aqsha...!"
"Maulid Dhiya'ullami kah..?"
beliau tersenyum dan berlalu
...
baca selengkapnya di sini
:)
Selasa, 24 Januari 2012
Pemberian Teman
Tak sengaja, ketika membuka laci meja belajarku, di bagian laci yang paling dalam aku menemukan sebuah kaset . kaset yang sudah berdebu, karena memang sudah 3,5 tahun tak pernah kusentuh, bahkan aku sudah tak mengingatnya…
Ku ambil kaset itu.. baru teringat… kaset itu adalah pemberian dari seorang teman 3,5 tahun yang lalu…
Dulu aku bingung dan tak tau siapa yang memberi kaset itu. Setelah ku putar isinya, ternyata kaset itu dari seorang teman. Seorang teman yang aku tak terlalu mengenalnya karena memang jarang berinteraksi dengannya, hanya tau nama dan orangnya saja, tak lebih… tapi yang aku tau, dia orang yang baik hatinya.
Senin, 16 Januari 2012
Berpikir Sejak Bangun
dari Habib Ahmad Bilfagih (Probolinggo)
yang berkata:
Teringat dari pesan salah satu guru kami KH. Qoimuddin (salah satu staf pengajar senior di Ponpes Darullughoh wadda'wah Pasuruan) beliau pernah berkata : "Hendaknya tatkala kita bangun tidur meniatkan 3 hal :
1. saya akan mjalankan perintah Allah dan Rosulnya
2. akan mjauhi larangan Allah dan Rosulnya
3. akan memenuhi hak hamba Allah
Teringat dari pesan salah satu guru kami KH. Qoimuddin (salah satu staf pengajar senior di Ponpes Darullughoh wadda'wah Pasuruan) beliau pernah berkata : "Hendaknya tatkala kita bangun tidur meniatkan 3 hal :
1. saya akan mjalankan perintah Allah dan Rosulnya
2. akan mjauhi larangan Allah dan Rosulnya
3. akan memenuhi hak hamba Allah
Ini adalah amalan setelah bangun dari tidur selain doa bangun tidur, amalan yang mudah namun mengandung pahala yang besar bagi mereka yang mau mengamalkannya, yaitu niat.
karena dengan niat tersebut maka diamnya kita akan mendapatkan pahala, kenapa demikian?
karena dengan niat tersebut maka diamnya kita akan mendapatkan pahala, kenapa demikian?
Senin, 02 Januari 2012
Syi’ir Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf
Syi’ir Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf (Majelis Ahbabul Musthofa Solo)
download mp3 di sini Syi'ir Jawa Habib Syech
SOLLI WASALLIM DAIMAN
Sholli wasallim daiman ‘alahmada
Sholli wasallim daiman ‘alahmada
Wal ali wal ashhaabiman qodwahada
Wal ali wal ashhaabiman qodwahada
Ayo do ngurangi nonton televisi
Timbang nonton tivi luwih becik ngaji
Ahbabul musthofa wadah kanggo ngaji
Kumpul poro Habaib lan poro Kiyai
Langganan:
Postingan (Atom)