"Apabila Engkau sedikit berdzikir (mengingat Allah SWT di dunia) niscaya sedikit pula kesempatanmu memandang-Nya dan kedekatanmu pada-Nya di akhirat." (Al Habib Umar bin Hafidz)


Sabtu, 08 Oktober 2011

43. Cerita Karomah Habib Munzir Al Musawa

Cerita dari Jamaah Majelis Rasulullah tentang Karomah Habib Munzir Al Musawwa dari milist MajelisRasulullah majelisrasulullah@yahoogroups.com yang dikirim oleh pemudasuci@yahoo.com.

- - -
Ketika ada orang yang iseng bertanya padanya, “Wahai habib, bukankah Rasul SAW juga punya rumah walau sederhana?”
Beliau tertegun dan menangis, beliau berkata, “Iya betul, tapikan Rasul SAW juga tidak beli tanah. Beliau diberi tanah oleh Kaum Anshar, lalu bersama sama membangun rumah. Saya takut dipertanyakan Allah kalau ada orang muslim yang masih berumahkan koran di pinggir jalan dan digusur-gusur, sedangkan bumi menyaksikan saya tenang-tenang di rumah saya.”
- - -
Pernah ada seorang wali besar di Tarim, guru dari Guru Mulia Almusnid Alhabib Umar bin Hafidh, namanya Hb Abdulqadir Almasyhur. Ketika Hb Munzir datang menjumpainya, maka habib itu yg sudah tua renta langsung menangis dan berkata: WAHAI MUHAMMAD…! (SAW)”
Maka Hb Munzir berkata, “Saya Munzir, nama saya bukan Muhammad.
Maka habib itu berkata, “ENGKAU MUHAMMAD SAW…! ENGKAU MUHAMMAD SAW!”
Maka Hb Munzir diam….
Lalu ketika Al Habib Umar bin Hafidh datang maka segera Alhabib Abdulqadir Almasyhur berkata, “Wahai Umar, inilah Maula Jawa (Tuan Penguasa Pulau Jawa).”
Maka Alhabib Umar bin Hafidh hanya senyam-senyum. (Kalo ga percaya boleh tanya pada alumni pertama DM). *DM= Darul Musthofa, Tarim Hadramaut Yaman, pesantrennya Habib Umar bin Hafidz.
- - -
Lihat kemanapun beliau pergi pasti disambut tangis ummat dan cinta. Bahkan sampai ke pedalaman Irian, ongkos sendiri, masuk ke daerah yg sudah ratusan tahun belum dijamah para da’i. Ratusan orang yang sudah masuk islam ditangannya. Banyak orang bermimpi Rasul SAW selalu hadir di majelisnya.
Bahkan ada orang wanita dari Australia yang selalu mimpi Rasul saw. Ia sudah bai’at dengan banyak thariqah dan 10 tahun ia tak lagi bisa melihat Rasul saw entah kenapa. Namun ketika ia hadir di Majelis Hb Munzir di Masjid almunawar, ia bisa melihat lagi Rasulullah saw.
Maka berkata orang itu, “Sungguh habib yang satu ini adalah syeikh futuh ku. Dia membuka hijabku tanpa ia mengenalku, dia benar benar dicintai oleh Rasul saw.”
Kabar itu disampaikan pada Hb Munzir dan beliau hanya menunduk malu.
- - -
Beliau itu masyhur dalam dakwah syariah, namun mastur (menyembunyikan diri) dalam keluasan haqiqah dan makrifahnya. Bukan orang yang sembarangan mengobral mimpi dan perjumpaan gaibnya ke khalayak umum.
- - -
Ketika orang ramai minta agar Hb Umar Maulakhela didoakan karena sakit, maka beliau tenanh-tenang saja dan berkata, “Hb Nofel bin Jindan yg akan wafat, dan Hb Umar Maulakhela masih panjang usianya.”
Benar saja, keesokan harinya Hb Nofel bin Jindan wafat, dan Hb Umar Maulakhela sembuh dan keluar dari opname. Itu beberapa tahun yang lalu.
- - -
Ketika Hb Anis Alhabsyi Solo sakit keras dan dalam keadaan kritis, orang-orang mendesak Hb Munzir untuk menyambangi dan mendoakan Hb Anis. Maka beliau berkata pada orang-orang dekatnya, “Hb Anis akan sembuh dan keluar dari opname, Insya Allah kira kira masih sebulan lagi usia beliau.”
Betul saja, Hb Anis sembuh, dan sebulan kemudian wafat.
- - -
Ketika gunung Papandayan bergolak dan sudah dinaikkan posisinya dari siaga 1 menjadi “awas”, maka Hb Munzir dengan santai berangkat ke sana. Sampai ke ujung kawah, berdoa, dan melemparkan jubahnya ke kawah. Kawah itu reda hingga kini dan kejadian itu adalah 7 tahun yang lalu (VCD nya disimpan di markas dan dilarang disebarkan)
- - -
Demikian pula ketika beliau masuk ke wilayah Beji Depok yang terkenal dengan sihir dan dukun dukun jahatnya. Maka selesai acara Hb Munzir malam itu, keesokan harinya seorang dukun mendatangi panitia. Ia berkata, “Saya ingin jumpa dengan tuan guru yang semalam buat maulid di sini!”
Semua masyarakat kaget, karena dia dukun jahat dan tak pernah shalat dan tak mau dekat dengan ulama dan sangat ditakuti. Ketika ditanya, “Kenapa?”
Ia berkata, “Saya mempunyai 4 Jin khodam, semalam mereka lenyap. Lalu subuh tadi saya lihat mereka (jin-jin khodam itu) sudah pakai baju putih dan sorban, dan sudah masuk islam. Ketika kutanya, ‘kenapa kalian masuk islam dan jadi begini?’. Maka jin-jin ku berkata, ‘Apakah juragan tidak tahu?’ Semalam ada Kanjeng Rasulullah saw hadir di acara Hb Munzir, kami masuk Islam!’”
- - -
Kejadian serupa di Beji Depok seorang dukun yang mempunyai dua ekor macan jadi-jadian yang menjaga rumahnya. Malam itu macan jejadiannya hilang. Ia mencarinya, ia menemukan kedua macan jadi-jadian itu sedang duduk bersimpuh di depan pintu masjid mendengarkan ceramah hb munzir.
- - -
Demikian pula ketika berapa muridnya berangkat ke Kuningan Cirebon, daerah yang terkenal ahli santet dan jago-jago sihirnya. Maka Hb Munzir menepuk bahu muridnya dan berkata, “Ma’annabiy!, berangkatlah, Rasul saw bersama kalian.”
Maka saat mereka membaca maulid, tiba-tiba terjadi angin ribut yang mengguncang rumah itu dengan dahsyat. Lalu mereka minta kepada Allah perlindungan dan teringat Hb Munzir dalam hatinya, tiba-tiba angin ribut reda, dan mereka semua mencium minyak wangi Hb Munzir yang seakan lewat di hadapan mereka, dan terdengarlah ledakan bola-bola api di luar rumah yang tak bisa masuk ke rumah itu. Ketika mereka pulang mereka cerita kepada Hb Munzir, beliau hanya senyum dan menunduk malu.
- - -
Demikian pula pedande-pandande Bali, ketika Hb Munzir kunjung ke Bali, maka berkata muslimin disana, “Habib, semua hotel penuh, kami tempatkan Hb di tempat yang dekat dengan kediaman Raja Leak (raja dukun leak) di Bali.”
Maka Hb Munzir senyum-senyum saja. Keesokan harinya Raja Leak itu berkata, “Saya mencium wangi Raja dari Pulau Jawa ada disekitar sini semalam.”
- - -
Demikian pula ketika Hb Munzir dicaci maki dengan sebutan “Munzir Ghulam Ahmad” Karena ia tidak mau ikut demo anti Ahmadiyah. Beliau tetap senyum dan bersabar, beliau memilih jalan damai dan membenahi ummat dengan kedamaian dari pada kekerasan dan beliau sudah memaafkan pencaci itu sebelum orang itu minta maaf padanya. Bahkan menginstruksikan agar jamaahnya jangan ada yang mengganggu pencaci itu.
Kemarin beberapa minggu yang lalu di acara al Makmur Tebet Hb Munzir malah duduk berdampingan dengan si pencaci itu. Ia tetap ramah dan sesekali bercanda dengan da’i yang mencacinya sebagai murtad dan pengikut Ahmadiyah.
*Sumber Mailing list Majelis Rasulullah pemudasuci@yahoo.com


Ingin membaca cerita lainnya?
Klik KEMBALI KE DAFTAR ISI

2 komentar:

Hadi Kurniawan mengatakan...

subhanalloh...izin share ya?

Shofa el Farozdaq mengatakan...

silakan :)

Posting Komentar