"Apabila Engkau sedikit berdzikir (mengingat Allah SWT di dunia) niscaya sedikit pula kesempatanmu memandang-Nya dan kedekatanmu pada-Nya di akhirat." (Al Habib Umar bin Hafidz)
Sabtu, 29 Oktober 2011
Selembar Surat dari Bogor
Kota Hujan, Bogor
di akhir bulan Oktober 2008.. tepat 3 tahun yang lalu..
di Kampus IPB Bogor, Darmaga
Pagi itu, kulangkahkan kakiku dengan berat.. berjalan menyusuri kampus. Tujuanku adalah Gedung LSI, tepatnya di Sekretariat TPB IPB.
Selama perjalanan, entah apa yang aku pikirkan, aku masih tak yakin dengan apa yang akan aku lakukan. Baru sebentar aku hidup di sini, aku sudah menemukan banyak teman yang punya semangat2 hebat, menyukai lingkungan dan suasananya. Akupun sudah mulai membangun impian-impian di sini…… tapi impian-impian di IPB itu akan segera berakhir…
Sabtu, 08 Oktober 2011
1. Biografi
- - - Bukan berarti harus duduk berdzikir sehari penuh tanpa bekerja dll. tapi justru mewarnai semua gerak-gerik kita dengan kehidupan yang Nabawiy. - - -
2. Majelis Rasulullah SAW
- - - Sebagaimana para ulama dan habaib angkatan-angkatan abad ke-18 dan yang sebelumnya hingga zaman Wali Songo di abad-abad sebelumnya… metode dakwah Nabi saw yang kami pelajari dari guru kami, dan guru kami adalah pemegang sanad guru… bersambung dengan sanad muttashil hingga Rasulullah saw…
Memang tampaknya cuma kumpulan sufi yang shalawatan, main rebana dan hadroh… Tunggulah 10 tahun lagi, 20 tahun lagi, 30 tahun lagi… akan muncul jutaan pemuda-pemudi yang beridolakan Nabi saw… Laskar pembela Nabi dan sunnah beliau saw yang tidak hanya terbatas dan terpaku dengan senjata, tapi berpolitik, berdagang, bekerja di pasar, di jalan, di perkantoran, di rumah-rumah, di pemerintahan, di istana, dimanapun. Mereka tak diajari memberontak Negara, atau memerangi sesama.
Mereka diajari akhlak Rasul saw. dan kasih sayang… berakhlak dan tidak radikal, menghargai sesama… - - -
Memang tampaknya cuma kumpulan sufi yang shalawatan, main rebana dan hadroh… Tunggulah 10 tahun lagi, 20 tahun lagi, 30 tahun lagi… akan muncul jutaan pemuda-pemudi yang beridolakan Nabi saw… Laskar pembela Nabi dan sunnah beliau saw yang tidak hanya terbatas dan terpaku dengan senjata, tapi berpolitik, berdagang, bekerja di pasar, di jalan, di perkantoran, di rumah-rumah, di pemerintahan, di istana, dimanapun. Mereka tak diajari memberontak Negara, atau memerangi sesama.
Mereka diajari akhlak Rasul saw. dan kasih sayang… berakhlak dan tidak radikal, menghargai sesama… - - -
3. Mendengarkan Habibana Bercerita
- - - Suatu hari saya dilirik oleh Guru Mulia dan berkata, “Namamu Munzir? (munzir=pemberi peringatan),” Saya mengangguk, lalu beliau berkata lagi, “Kau akan memberi peringatan pada jamaahmu kelak!”
Saya akan punya jamaah? saya miskin begini…. - - -
Saya akan punya jamaah? saya miskin begini…. - - -
4. Keseharian Keluarga Habibana
- - - Mereka sering mendapat uang hadiah dari jamaah. Mereka menyimpannya di celengannya. Saya tanya untuk apa kalian menyimpan uang itu? Mau beli apa? Sepeda? Mobil-mobilan? Atau apa? Mereka katakan, “Kami mau menabung untuk bisa pergi ke Madinah untuk ziarah Nabi saw. Kami mau beli pesawat sendiri. Jadi bisa mengajak jamaah majelis ramai-ramai ke Madinah. Muhamad jadi pilotnya, Hasan jadi kondekturnya, dan Fatimah jadi pramugarinya.”.
Saya hanya bisa geleng-geleng dan membiarkan saja. - - -
Saya hanya bisa geleng-geleng dan membiarkan saja. - - -
5. Habib Munzir VS Preman
- - -Sungguh orang-orang yang terjebak dalam kemungkaran itu mempunyai hati baik di hati kecilnya. Saya berkali-kali menemukan itu di hati mereka, namun kebaikan itu tersembunyi dalam kesombongan mereka. - - -
6. Cara Mendidik Anak
- - - Didiklah putra Anda secara bathin dan dhahir, yaitu dengan mengajarkan lafadh yang pertama diucapkannya adalah lafadh ALLAH, sebelum lafadh MAMA atau PAPA.- - -
7. Mengatur Waktu
- - - Hal-hal seperti itu sudah lama sirna dari hari-hari saya, Allah swt menggantikannya dengan ketenangan dan sakinah hingga saya mampu bertahan.- - -
8. Pendaapat Habib
- - - Saya hanya ingin berbakti pada Nabi saw dan guru mulia saya di dunia ini. Saya habiskan segalanya demi cinta, terserah mereka ingin memuji atau mencaci… Poster saya dipajang dimana-mana, namun saya pun banyak yang membenci dan memaki… Di suatu tempat saya dirindukan dan foto saya dipajang sebesar-besarnya, di tempat lain kepala saya dihargai 5 ribu USD bagi yang bisa mendapatkannya… Saya tak perduli lagi dengan itu, saya hanya ingin Sang Kekasih (saw) gembira, dicintai, diidolakan, dirindukan, dan diikuti. - - -
9. Cincin di Jari kelingking
Dari Forum Tanya Jawab www.majelisrasulullah.org
22 Juni 2006
From: Jii
Assalamu'alaikum
Semoga habib dalam lindungan ALLAH SWT dan dalam keadaan sehat selalu. Amin
….
Sebelumnya saya mohon maaf beribu-ribu maaf kepada Habib kalu pertanyaan saya kurang pantas. Begini Habib, saya melihat Habib memakai cincin di jari kelingking, lalu saya juga melihat banyak jama'ah Majelis Rasulullah juga memakainya. Yang mau saya tanyakan apa mereka hanya ikut-ikutan Habib saja atau memang itu sunnah Rasulullah?
….
22 Juni 2006
From: Jii
Assalamu'alaikum
Semoga habib dalam lindungan ALLAH SWT dan dalam keadaan sehat selalu. Amin
….
Sebelumnya saya mohon maaf beribu-ribu maaf kepada Habib kalu pertanyaan saya kurang pantas. Begini Habib, saya melihat Habib memakai cincin di jari kelingking, lalu saya juga melihat banyak jama'ah Majelis Rasulullah juga memakainya. Yang mau saya tanyakan apa mereka hanya ikut-ikutan Habib saja atau memang itu sunnah Rasulullah?
….
10. Imamah
Dari Forum Tanya Jawab www.majelisrasulullah.org
21 Juni 2010
From: Zaenal
Assalamualaikum
Moga Habibana senantiasa dalam kemuliaan dan ridho Alloh ta’ala, aamiin.
Bib, ada yang ingin saya tanyakan:
….
Afwan, kalau saya perhatikan imamah (lilitan di kopiah) yg dipakai melilit di peci Habibana kok berbeda dengan lilitan Guru Mulia Habib Umar, kenapa Bib?
Melihat Habib Jindan (Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan, Alfachriyah Ciledug) juga atau murid Guru Mulia yang lainya sama dengan Guru Mulia. Kalau boleh tahu apakah ada makna khusus antara yang memanjang dengan yang seperti Habibana?
Syukron
alfaqir
21 Juni 2010
From: Zaenal
Assalamualaikum
Moga Habibana senantiasa dalam kemuliaan dan ridho Alloh ta’ala, aamiin.
Bib, ada yang ingin saya tanyakan:
….
Afwan, kalau saya perhatikan imamah (lilitan di kopiah) yg dipakai melilit di peci Habibana kok berbeda dengan lilitan Guru Mulia Habib Umar, kenapa Bib?
Melihat Habib Jindan (Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan, Alfachriyah Ciledug) juga atau murid Guru Mulia yang lainya sama dengan Guru Mulia. Kalau boleh tahu apakah ada makna khusus antara yang memanjang dengan yang seperti Habibana?
Syukron
alfaqir
11. Sholawat yang Disukai
Dari Forum Tanya Jawab www.majelisrasulullah.org
7 Februari 2008
From: Danang
Assalamu'alaikum Habib Munzir yang saya rindukan
Shalawat apa yang paling Habib Munzir sukai dan bagaimanakan bunyinya?
Saya ingin sekali bershalawat dengan shalawat yang Habib sukai, paling tidak sebagai penawar kerinduan saya kepada Habib Munzir.
Terima kasih
7 Februari 2008
From: Danang
Assalamu'alaikum Habib Munzir yang saya rindukan
Shalawat apa yang paling Habib Munzir sukai dan bagaimanakan bunyinya?
Saya ingin sekali bershalawat dengan shalawat yang Habib sukai, paling tidak sebagai penawar kerinduan saya kepada Habib Munzir.
Terima kasih
12. Nasab Kepada Rasulullah SAW
Dari Forum Tanya Jawab www.majelisrasulullah.org
16 Oktober 2007
From: Feri
Assalamualaikum Wr. Wb.
Minal Aidin Wal Faizin
Mohon Maaf sebelumnya Bib. Pada kesempatan ini saya ingin menanyakan tentang silsilah Habib sendiri sampai dengan Rasullalah SAW.
16 Oktober 2007
From: Feri
Assalamualaikum Wr. Wb.
Minal Aidin Wal Faizin
Mohon Maaf sebelumnya Bib. Pada kesempatan ini saya ingin menanyakan tentang silsilah Habib sendiri sampai dengan Rasullalah SAW.
13. Sanad Akhlaq
Dari Forum Tanya Jawab www.majelisrasulullah.org
27 Mei 2008
From: Adhi
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Hb. Munzir yang dimuliakan Allah swt, semoga saat ini Ayahanda dalam keadaan sehat wal afiat.
Karena ananda baru memjadi member MR jadi banyak yang belum tau dan banyak juga pelajaran-pelajaran jauh tertinggal yang belum ananda dapatkan. Karena itu ada beberapa yang ingin ananda tanyakan pada Ayahanda Habib, seperti:
1. Sanad Hadits Bimbingan Akhlak
2. Sanad Mahabbah
27 Mei 2008
From: Adhi
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Hb. Munzir yang dimuliakan Allah swt, semoga saat ini Ayahanda dalam keadaan sehat wal afiat.
Karena ananda baru memjadi member MR jadi banyak yang belum tau dan banyak juga pelajaran-pelajaran jauh tertinggal yang belum ananda dapatkan. Karena itu ada beberapa yang ingin ananda tanyakan pada Ayahanda Habib, seperti:
1. Sanad Hadits Bimbingan Akhlak
2. Sanad Mahabbah
14. Sanad Mahabbah
Habib Munzir bin Fuad Almusawa
dari Guru Mulia Alhabib Umar bin Hafidh
dari Guru beliau Al Alamah Alhabib Ibrahim bin Yahya
dari Guru beliau Syeikh Muhammad Yasin Al Fadani
dari Guru beliau Syeikh Umar Hamdan
dari Guru beliau Syeikh Falih Addhahiriy
dari Guru beliau
dari Guru Mulia Alhabib Umar bin Hafidh
dari Guru beliau Al Alamah Alhabib Ibrahim bin Yahya
dari Guru beliau Syeikh Muhammad Yasin Al Fadani
dari Guru beliau Syeikh Umar Hamdan
dari Guru beliau Syeikh Falih Addhahiriy
dari Guru beliau
15. Pesan dan Wasiat Habib Munzir Al Musawa
- - - Maka Rasulullah saw terus mengajakku masuk, "Masuklah... kau sudah kelelahan… kau tak punya rumah di dunia (memang saya hingga saat ini masih belum punya rumah). Tak ada rumah untukmu di dunia, karena rumahmu adalah di sini bersamaku… serumah denganku… seatap denganku…. makan dan mium bersamaku.... masuklah!"
Lalu aku berkata, "Lalu bagaimana dengan Fatah Jakarta? (Fatah tegaknya panji kedamaian Rasulullah saw).”
Maka beberapa orang menjawab di belakangku, “Wafatmu akan membangkitkan ribuan hati untuk meneruskan cita-citamu...! Masuklah…!" - - -
Lalu aku berkata, "Lalu bagaimana dengan Fatah Jakarta? (Fatah tegaknya panji kedamaian Rasulullah saw).”
Maka beberapa orang menjawab di belakangku, “Wafatmu akan membangkitkan ribuan hati untuk meneruskan cita-citamu...! Masuklah…!" - - -
16. Al Habib Umar bin Hafidz
- - - Kami teringat malam itu beliau mengumpulkan seluruh mereka dan murid-muridnya yang lain. Lalu beliau memberi nasihat, lalu tiba- tiba nasihatnya terhenti... Suasana pun mencekam, tiba-tiba beliau mulai menangis... menangis... menangis sekeras-kerasnya, seraya berkata, "Bila Dia (Allah) bertanya kepadaku kelak tentang kalian… Bila Dia meminta pertanggungjawaban dariku atas kalian… Bila Dia menanyaiku… dan bila sang Nabi bertanya pula kepadaku tentang perbuatan kalian… aku harus bertanggungjawab. Demi Allah, kalau ditindihkan gunung besar di atas kepalaku hingga aku lumat dan lebur menjadi debu, itu jauh lebih baik dari pada sampainya berita tentang buruknya amal kalian kepada sang Nabi (saw)?"
Lalu beliau bermunajat dengan tangisnya agar seluruh muridnya dilimpahi hidayah dan keluhuran. - - -
Lalu beliau bermunajat dengan tangisnya agar seluruh muridnya dilimpahi hidayah dan keluhuran. - - -
17. Aku Pamit Wahai Guru Nan Lembut dan Damai
- - - Sang Guru tersenyum, terdiam, lalu berbisik lembut, “Apa yang kau risaukan?” Aku berkata, “Musuh semakin banyak, saya risau mereka akan merusak perjuangan kita, saya tidak mau memerangi mereka, saya selalu memaafkan mereka sebelum mereka meminta maaf, namun saya risau pula karena mereka terus ada.”
Sang Guru berkata lirih, “Kita kelompok damai yang tidak memusuhi, semoga Allah menenangkan kita dari gangguan musuh.”
Aku berkata lirih, “Apa yg harus saya lakukan?” Maka guru berbisik lembut, “Kita adalah kelompok damai. Kita adalah kelompok yang selalu berdoa. Kita berusaha dengan naungan doa. Kita bekerja dengan naungan doa. Kita beraktifitas dengan naungan doa. Doa kepada Allah, doa kepada Allah, doa kepada Allah.”
Aku menunduk... mulai kurasa bahwa aku telah banyak menyita waktu guru… aku berbisik di sela-sela tangis, “Saya pamit.” Guru menjawab, ”Ku titipkan engkau pada Allah. - - -
Sang Guru berkata lirih, “Kita kelompok damai yang tidak memusuhi, semoga Allah menenangkan kita dari gangguan musuh.”
Aku berkata lirih, “Apa yg harus saya lakukan?” Maka guru berbisik lembut, “Kita adalah kelompok damai. Kita adalah kelompok yang selalu berdoa. Kita berusaha dengan naungan doa. Kita bekerja dengan naungan doa. Kita beraktifitas dengan naungan doa. Doa kepada Allah, doa kepada Allah, doa kepada Allah.”
Aku menunduk... mulai kurasa bahwa aku telah banyak menyita waktu guru… aku berbisik di sela-sela tangis, “Saya pamit.” Guru menjawab, ”Ku titipkan engkau pada Allah. - - -
18. Ku Bersimpuh Rindu pada Sang Guru
- - - Selepas beliau menyampaikan tausiah, maka pimpinan pendeta ditanya, “Bagaimana pendapatmu terhadap Islam?”
Maka ia menjawab, “Aku benci Islam, namun aku cinta pada orang ini.” Maka Guru Mulia menjawab, “Jika kau mencintaiku akan datang waktunya kau akan mencintai Islam.”
Lalu Guru Mulia ditegur, bagaimana melakukan shalat di gereja? Beliau menjawab, “Aku melakukannya karena aku tahu tempat ini akan menjadi masjid kelak.” - - -
Maka ia menjawab, “Aku benci Islam, namun aku cinta pada orang ini.” Maka Guru Mulia menjawab, “Jika kau mencintaiku akan datang waktunya kau akan mencintai Islam.”
Lalu Guru Mulia ditegur, bagaimana melakukan shalat di gereja? Beliau menjawab, “Aku melakukannya karena aku tahu tempat ini akan menjadi masjid kelak.” - - -
19. Safar Mahabbah
- - - Dan kesimpulan dari wejangan dari instruksi beliau adalah tetap bertahan dengan kelembutan dan terus maju tanpa ragu, terus menyayangi dan menyeru hampa pendosa dan terus menembus hamba yang terjebak kedalam kehinaan… Mulai mengarah kepada instruksi inststuksi berat yang membuat tenggorokan hamba kering… beban sangat berat dilimpahkan pada hamba untuk melanjutkan tugas dengan lebih berhati-hati, lebih jeli, lebih perhatian, lebih awas, lebih lembut, lebih nabawiy, lebih tidak terpengaruh dengan mereka yang mengacau rencana dan perjuangan yang telah diinstruksikan beliau. Dan dengan menjalankan apa-apa yang diperintahkan maka insya Allah akan terbit cahaya limpahan kebaikan yang dahsyat dan hal-hal yang sangat agung.” - - -
20. Wasiat Guru Mulia
- - - Beliau menjawab dengan lembut dan jelas bahwa tujuan kita adalah dakwah, tidak membedakan apakah di masyarakat awam, masayarakat politik, partai, bahkan non muslim. Selama ada kesempatan untuk berdakwah maka terjunlah, undang mereka ke majelis, kunjungi undangan mereka, jalin hubungan baik dengan mereka sebagaimana Rasul saw berbuat demikian. Mereka dengan tujuannya masing-masing dan kita tetap tak merubah tujuan kita, yaitu dakwah… dan teruslah berdakwah dengan lembut demi persatuan muslimin. - - -
21. Perjalanan Dakwah ke Manokwari Papua (I)
- - - Kami konvoi ke wilayah-wilayah kunjungan, dan selama perjalanan kami berbincang-bincang seputar keadaan dakwah di wilayah setempat yang sangat menyedihkan. Jumlah Muslimin dan Nasrani yang kini sudah fifty-fifty itu tetap dalam kungkungan Kaum Nasraniy. Sangat mustahil bagi mereka membangun masjid kecuali dengan sangat teramat sulit, adzan pun hampir saja dikeluarkan undang-undang untuk dilarang, dan Jilbab pun kabarnya akan dikeluarkan undang undang untuk dilarang. - - -
22. Perjalanan Dakwah ke Manokwari Papua (II)
Banyak masyarakat Papua yang muslim, tapi tidak tahu caranya sholat, wudhu, dll. karena di sana tidak ada yang mengajari mereka….
Habib Munzir al Musawa, perjalanan mencari santri-santri dari Papua untuk dibawa ke Jakarta dan diajari ilmu agama, yang kemudian nantinya santri-santri itu akan dikembalikan ke Papua lagi untuk mengajari muslimin di sana agar bisa sholat, wudhu, dll.
***
- - - Saya membatalkan keinginan untuk tinggal di Papua, karena jika saya wafat di sana maka perkembangan ini akan terhambat pula. Biarlah saya di Jakarta, namun kami akan menyiapkan santri-santri dan muda-mudi yang akan menjadi laskar Muhammad saw di wilayah mereka. Kini pun sebagian dari mereka telah berpencar ke wilayah-wilayah sekitar mereka, memimpin shalat, mengajarkan iman, mengajak kepada Islam, dan kita akan terus menyatukan barisan dan memperkuatnya hingga Manokwari bukan lagi bernama Manokwari kota Injil, tapi Irian Barat wilayah Sayyidina Muhammad Shollalloohu 'Alayhi wa Sallam. amiin. - - -
Habib Munzir al Musawa, perjalanan mencari santri-santri dari Papua untuk dibawa ke Jakarta dan diajari ilmu agama, yang kemudian nantinya santri-santri itu akan dikembalikan ke Papua lagi untuk mengajari muslimin di sana agar bisa sholat, wudhu, dll.
***
- - - Saya membatalkan keinginan untuk tinggal di Papua, karena jika saya wafat di sana maka perkembangan ini akan terhambat pula. Biarlah saya di Jakarta, namun kami akan menyiapkan santri-santri dan muda-mudi yang akan menjadi laskar Muhammad saw di wilayah mereka. Kini pun sebagian dari mereka telah berpencar ke wilayah-wilayah sekitar mereka, memimpin shalat, mengajarkan iman, mengajak kepada Islam, dan kita akan terus menyatukan barisan dan memperkuatnya hingga Manokwari bukan lagi bernama Manokwari kota Injil, tapi Irian Barat wilayah Sayyidina Muhammad Shollalloohu 'Alayhi wa Sallam. amiin. - - -
23. Perjalanan Dakwah ke Kokoda Irian Barat
- - - Guru pengajar berupa ulama atau pesantren tidak ada di Taminabuan, namun mereka bertahan dengan bimbingan dari Bpk. Syamsudin dan Raja Tarof. Di tengah derasnya hempasan kekuatan dakwah agama non muslim, sekolah sekolah non muslim bahkan universitas berdiri, dan muslimin terlihat sangat terkucil di wilayah ini dan terus semakin terpuruk. Saya percaya kedua orang baik dan beberapa gelintir orang mulia dan beriman di wilayah itu akan terus bertahan. Semoga santri-santri yang di bawa ke Jakarta akan segera kembali dan berdakwah pula di Teminabuan. Semoga Matahari Dakwah telah terbit dengan berkumandangnya Maulid Dhiya’ulllami di Teminabuan. Amiin. - - -
24. Sekilas Kabar dari Kota Cahaya
- - - Terlantun kalimat di dalam hati ini… Wahai Nabi Indah… Wahai Nabi yang sangat ramah… Wahai Nabi yg selalu tersenyum… Wahai Nabi yang selalu berbesar hati dan bersabar menyambut para pendosa dengan doa dan harapan… puluhan ribu pemuda-pemudi setiap malamnya berkumpul di majelismu, Majelis Rasulullah saw… Jakarta kini adalah ajang kumpulan para pecintamu… Puluhan ribu ummatmu setiap malam bershalawat dan salam padamu dan merindukanmu… Ribuan mereka bertobat pada Allah dan berlinang air mata… Setiap malamnya… Haru akan kasih sayang Allah dan Rahmat Nya swt, berdoa dan berdzikir, dan penuh semangat untuk membenahi diri mereka dan keluarga mereka dari kehinaan menuju keluhuran, dan dari keluhuran menuju keluhuran yang lebih tinggi pula… Jamaah rindu padamu wahai Nabi Indah…. - - -
25. Sukoredjo, Pandaan, Malang Jawa Timur
- - - Saya katakan, “Yai apakah tidak kelelahan jamaah di atas truk sampai Solo atau Jakarta?”…. Beliau menjawab sambil tertawa, “Mereka murid-murid saya itu Pasukan Katak Bib, mereka ampibhi, dimana saja hidup.”…. Wahai Rabb, perbanyaklah para da'i berjiwa baja seperti ini. Sungguh muslimin akan cepat terbenahi jika banyak ulama dan kyai yg berjiwa tegar penuh semangat
sebagaimana beliau. - - -
sebagaimana beliau. - - -
26. Sekilas Kabar Dakwah di Malaysia
- - - Perlis adalah salah satu wilayah gerakan wahabi terbesar di Malaysia…. Maka saya berbicara dengan lembut pada Ustaz Yusainiy, saya tak risau ditangkap, karena saya akan menghubungi pihak Mabes Polri di Jakarta untuk meminta pihak Mabes Polri menjamin kebersihan dakwah saya di bawah jaminan Mabes Polri. Namun tampaknya para pemuda kita di sana risau dan tak ingin sesuatu menimpa saya, maka majelis dibatalkan. - - -
27. Singapura dan Kualalumpur
- - - selepas Shalat Magrib masjid itu sudah setengahnya terisi jamaah, hadirin-hadirat berkisar 1.500 orang. Maulid Dhiya'ullami dilantunkan, lalu saya menyampaikan tausiyah sekiatr 60 menit. Derai dan jerit tangis hadirin terdengar jelas di tengah-tengah seruan dan munajat. Sungguh jiwa mereka sangat haus menerima seruan-seruan kelembutan ilahi, tuntunan kedamaian Sayyidina Muhammad saw - - -
28. Denpasar Bali (I)
- - - …Dan masih banyak keluhan-keluhan lain dari muslimin di sana. Namun hal itu dapat diredam dengan menjalin hubungan baik dengan para “Pedande” (pendeta) Hindu. Wakil pimpinan Pedande Bali ini rupanya ramah, dan ia pun sering hadir di majelis-majelis menemani kedatangan para Ulama dari luar Bali, ia mengenal ucapan “Insya Allah”, Alaikumsalam, Bismillah, dan ucapan-ucapan muslim lainnya. semoga Allah memberinya hidayah. - - -
29. Denpasar Bali (II)
- - - Saya pribadi mempunyai banyak maksud dalam kunjungan ini, mengingat dakwah Majelis Rasulullah dengan pesat berkembang, maka akan sangat menyolok bagi penganut agama Hindu di Bali yang merupakan mayoritas, dan itu membahayakan keselamatan saudara saudara kita muslimin, karena mereka bisa saja diprovokasi oleh fihak musuh islam untuk memerangi dan mempersulit dakwah muslimin. Maka maksud kedatangan saya kepada Raja Bali adalah menjalin hubungan erat dengan pimpinan adat tertinggi di Bali yang sangat berpengaruh di sana….
Tujuan lainnya adalah untuk mengenalkan kelembutan Islam dan fleksibelnya ajaran Islam dalam menghargai tuntunan kerukunan ummat beragama yang diajarkan Rasul saw. Dan juga saya bertujuan memberi pemahaman pada muslimin di Bali untuk tidak memusuhi mereka yang beragama Hindu walau berbeda agama, namun mestilah muslim lebih baik dan lebih sopan dari non muslim, yang dengan itu mereka bisa lebih mendekat dan mengenal Islam, paling tidak mereka tidak memusuhi muslimin, dan itu demi keamanan muslimin pula dan keasrian muslimin yang minoritas di wilayah Bali. - - -
Tujuan lainnya adalah untuk mengenalkan kelembutan Islam dan fleksibelnya ajaran Islam dalam menghargai tuntunan kerukunan ummat beragama yang diajarkan Rasul saw. Dan juga saya bertujuan memberi pemahaman pada muslimin di Bali untuk tidak memusuhi mereka yang beragama Hindu walau berbeda agama, namun mestilah muslim lebih baik dan lebih sopan dari non muslim, yang dengan itu mereka bisa lebih mendekat dan mengenal Islam, paling tidak mereka tidak memusuhi muslimin, dan itu demi keamanan muslimin pula dan keasrian muslimin yang minoritas di wilayah Bali. - - -
30. Bengkalis Pulau Suci
- - - letak Bengkalis yang sangat dekat ke Malaka, namun mereka sangat menjaga diri dari kemaksiatan, sangat tak setuju dengan tempat-tempat maksiat, namun kehidupan mereka tidak terbelakang bahkan cukup berada. Indah sekali kalau masyarakat kita seperti itu, aman, beriman, dan makmur. Jelas-jelas terlihat makna ayat, “Kalau seandainya penduduk itu beriman dan bertakwa, niscaya Kami tumpahkan keberkahan dari langit dan Bumi,
namun mereka mengingkari maka kami beri mereka balasan atas perbuatan mereka.” - - -
namun mereka mengingkari maka kami beri mereka balasan atas perbuatan mereka.” - - -
31. Lirboyo Kediri dan Langitan Tuban
- - - Ayahanda Kyai Idris yang sudah sepuh, dengan akhlak luhur dan mulia sudah menanti di depan pintu kediaman beliau, bersama sambutan hadroh santri dengan Thala’al badru alaina. Sungguh akhlak Rasul saw yang jelas terlihat dari kyai sepuh ini, tidak selayaknya beliau yang sepuh turut keluar menyambut hamba yang masih sangat muda, namun hal itu merupakan cermin budi pekerti Rasul saw dari beliau yang memimpin ratusan ribu santri yang sudah alumni dan masih nyantri ini. - - -
32. Wahai Laskar Sayyidina Muhmmad SAW
- - - wahai saudaraku Fauzan Hakim, artikel ini adalah harapanku agar muncul beribu-ribu pemuda berjiwa Fauzan Hakim di masa mendatang. - - -
33. Surat Cinta dari Papua
- - - Selama beberapa bulan ini kami selalu melihat guru kami meneteskan air mata saat memimpin kami berdzikir. Padahal, biasanya tidak demikian. Ketika saya memcoba memberanikan diri untuk bertanya, beliau menjawab, "Aku rindu pada Habib Munzir bin Fuad Almusawa" seraya memperlihatkan foto beliau. Saya tanya lagi, "Apakah beliau teman Guru, atau siapa?" Guru kami menjawab, "Beliau telah dua kali datang ke Papua, tetapi Allah SWT belum mempertemukan saya dengan beliau. Beliau adalah keluarga Rasulullah SAW." Lalu air matanya menetes lagi. - - -
34. Lucunya Anak Ini
- - - DVD itu adalah tontonan favorit buat anak saya (Aura, usianya masih 1 tahun 9 Bulan), mulai dari bangun tidur, mau makan, hingga menjelang tidur lagi, dia pasti meminta “abib ujil” (sebutannya untuk Habib Munzir) diputar. - - -
35. Akhirnya Aku Temukan Jalan Itu
Kisah seorang muhibbin yang menemukan jati dirinya di aktivitas makelis taklim. Dulunya ia pernah terseret dalam pergaulan sesat.
36. Gara-Gara MR
- - - Gambar poster yang dahulu terpajang di kamar kos di sini dan di kampung, saya copot dan langsung dibakar. Tergantikan dengan wajah sejuk nan berwibawa para guru dan habaib. Dalam saku baju dan celana tak kan ada lagi teks lagu-lagu kaum kuffar itu yang tersisa tinggalah siwak, minyak wangi sulthon, dan tasbih kecil. Hari haripun saya ushakan terjaga dalam wudhu seperti yang sering habibana sampaikan. - - -
37. Do’a Habib Luthfi bin Yahya
- - - Pagi harinya Syam lantas menemui Habib Luthfi dan berkata bahwa ia di Jakarta membantu dakwah Habib Munzir dengan mengatur lalu lintas. Mendengar hal itu Habib Luthfi kaget dan lantas bertanya apa yang menyebabkan dia berubah niat? Syam lantas menceritakan mimpinya. Habib Lutfi kemudian memeluk Syam dan berkata, "Kamu besok sembuh. Pulang ke Jakarta berkah". Habib Luthfi kemudian mengusap kaki Syam dengan air beberapa kali. - - -
38. Love at 1st Sight
- - - “…Sambil berpikir saya akan datang lagi suatu hari ke depan Habib. Mohon doa untuk memudahkan jalan taubat saya….”
“Anda ke depanlah, kita bisa berpelukan walau sesaat. Saya rindu dengan hamba mulia yang dipanggil Allah dengan cahaya tobat, memeluk mereka adalah memeluk keridhoan Allah swt.” - - -
“Anda ke depanlah, kita bisa berpelukan walau sesaat. Saya rindu dengan hamba mulia yang dipanggil Allah dengan cahaya tobat, memeluk mereka adalah memeluk keridhoan Allah swt.” - - -
39. Kecintaan Anak Kecil Kepada Gurunya
- - - Dari kejauhan habibana sudah melihat anak kecil itu dan tersenyum kepada anak kecil itu, seakan memberikan sambutan untuk anak kecil itu, sepertinya habibana mengucapkan, “MARHABAAN!” sambil tersenyum. - - -
40. Fii Hawa
- - - Bapak itu bertanya, "Itu lagu apa mas?”.… Saya menjawab, "Itu shalawat Pak! Bapak mau saya kirimin?”…. Bapak itu menjawab, "Oh, ga! Makasih. Saat ndenger itu saya kok merinding yah?!”…. Saya menjawab, "Mungkin Bapak tergugah hatinya karena rindu Rasulullah SAW.” - - -
41. Malam 17 Agustus dengan Lafdhul Jalalah
- - - “Kalau saja para nenek moyang kita yang mereka itu adalah para pejuang dan mereka itu di hidupkan kembali… demi Allah… mereka tidak akan ridho atas apa yang telah mereka lihat karena banyaknya panggung-panggung maksiat untuk merayakan kemerdekaan, yang mereka nenek moyang kita telah mengorbankan jiwa dan raganya serta hartanya untuk kemerdekaan ini. Dan hakekatnya kemerdekaan ini tidaklah perlu untuk dirayakan, tapi karena banyaknya panggung-panggung maksiat yang merajalela maka kehadiran kita pada malam ini adalah untuk mengimbangi kemaksiatan tersebut.” - - -
43. Cerita Karomah Habib Munzir Al Musawa
Cerita dari Jamaah Majelis Rasulullah tentang Karomah Habib Munzir Al Musawwa dari milist MajelisRasulullah majelisrasulullah@yahoogroups.com yang dikirim oleh pemudasuci@yahoo.com.
Langganan:
Postingan (Atom)