"Apabila Engkau sedikit berdzikir (mengingat Allah SWT di dunia) niscaya sedikit pula kesempatanmu memandang-Nya dan kedekatanmu pada-Nya di akhirat." (Al Habib Umar bin Hafidz)


Sabtu, 08 Oktober 2011

39. Kecintaan Anak Kecil Kepada Gurunya

- - - Dari kejauhan habibana sudah melihat anak kecil itu dan tersenyum kepada anak kecil itu, seakan memberikan sambutan untuk anak kecil itu, sepertinya habibana mengucapkan, “MARHABAAN!” sambil tersenyum. - - -


Dari Grup FB “para pecinta alhabib achmad jindan”
Ditulis oleh: Abdullah Arasyid
22 September 2011
Malam selasa kemarin (19 September 2011) sesuatu yang amat bener-benar hadiah buat anak kecil. Sehabis ba'da majelis di al Munawar, saat pendosa ini memegangi tambang di depan al Munawar ba'da majelis, semua jamaah menanti habibana lewat di depan gerbang.
Ada seorang anak kecil yang ingin melambaikan tangan, maka saya izinkan ia agak ke depan. Maka anak kecil itu ke depan dan saat habibana lewat anak itu melambaikan tangan. Dari kejauhan habibana sudah melihat anak kecil itu dan tersenyum kepada anak kecil itu, seakan memberikan sambutan untuk anak kecil itu, sepertinya habibana mengucapkan, “MARHABAAN!” sambil tersenyum. Perkataan memang tak terdengar, tapi saya memperhatikan mulut beliau mengucapkan itu.
Setelah habibana lewat, anak kecil itu berkata kepada saya, “Ingin sekali Bang cium tangan habib!”
Lalu saya berkata, “Cukup dari jauh habibana sudah tau!”
Kemudian ibunya bilang kepada saya, “Abang crew?”
Saya menjawab, “Bukan Bu, saya hanya bantu majelis.”
“Makasih ya Bang sudah memperbolehkan anak saya agak maju tadi.” berkata ibu itu kepada saya, “anak saya sampai sakit rindu terhadap beliau Bang dan hari ini seharusnya dia ke rumah sakit tapi nangis ingin ke majelis…”
Hati ini teriris-iris dan ingin menangis saya. Seorang anak kecil amat menyayangi gurunya dan sakitpun ia tak perdulikan hanya untuk melambaikan tangan kepada Habibana Mundzir. Subhanallah… semoga cepat sembuh ya dek! 

[Insert] Postingan Saudara Abdullah Arasyid pada 25 September:
Habib Munzir Almusawa berkata, “Saya takjub melihat anak-anak saya sangat patuh pada saya. Sampai jika saya dakwah dan tak pulang, maka anak-anak saya menciumi baju dan bantal saya sambil tertawa dan berkata, ‘Ini bantal abi… abi nggak ada kita ciumi bantalnya.’ Mereka berebut menciumi bantal saya, subhanallah. Kejadian itu direkam istri saya di hp nya.”


Ingin membaca cerita lainnya?
Klik KEMBALI KE DAFTAR ISI

0 komentar:

Posting Komentar