"Apabila Engkau sedikit berdzikir (mengingat Allah SWT di dunia) niscaya sedikit pula kesempatanmu memandang-Nya dan kedekatanmu pada-Nya di akhirat." (Al Habib Umar bin Hafidz)


Sabtu, 08 Oktober 2011

6. Cara Mendidik Anak

- - - Didiklah putra Anda secara bathin dan dhahir, yaitu dengan mengajarkan lafadh yang pertama diucapkannya adalah lafadh ALLAH, sebelum lafadh MAMA atau PAPA.- - -


Dari Forum Tanya Jawab www.majelisrasulullah.org
18 Maret 2007

From: Maulana
Assalamuálaikum warahmatullahi wabarakatuh
Mohon bimbingannya Ayahandaku, bagaimana cara yg efektif dalam mendidik istri dan anak-anak dalam beribadah? Perkenalkan anak kami bernama Kautsar Ramadhan Wasim Ahmad dan Muhammad Faris (yang memberi nama Ayahanda Habib Munzir). Bagaimana cara memberi tonggak pondasi yang baik dalam agamanya? Apakah harus disekolahkan ke pesantren atau sekolah biasa tapi di tambah dengan belajar ngaji dengan ustadz?
Beribu-ribu terima kasih ya Ayahanda atas segala jawaban serta mohon didoákan kami sekeluarga dapat diberikan kekuatan untuk membentuk keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah. amin.
Salam rindu dan sayang dari kami. (Minta lafadz doá yang biasa Ayahanda baca untuk istri dan anak-anak!)
wassalamuálaikum warahmatullahi wabarakatuh

Re: Habib Munzir al Musawa:
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh
Limpahan kasih sayang dan Rahmat Nya swt semoga selalu tercurah pada anda dan keluarga.
saudaraku yang kumuliakan, didiklah putra Anda secara bathin dan dhahir, yaitu dengan mengajarkan lafadh yang pertama diucapkannya adalah lafadh ALLAH, sebelum lafadh MAMA atau PAPA. Hal-hal semacam itu tampaknya remeh namun merupakan suatu keluhuran yang sangat bermanfaat baginya kelak dan sering seringlah ia diikutkan dalam ibadah, misalnya saat ibunya atau Anda mengaji. Biarkan ia bermain disekitar kita, hingga suara Alqur'an terus mewarnai aliran darahnya, dan bila kebetulan orang tuanya tahajjud atau lainnya, biarkan anak itu dekat padanya hingga ia tertular cahaya sujud.
Hal-hal semacam ini merupakan hal mulia yang akan mempengaruhi pertumbuhan iman sang anak. Lalu mulailah bila ia beranjak besar untuk sering mengajaknya ke majelis-majelis taklim atau melihat vcd majelis taklim, yang jelas hal-hal yang mempengaruhi panca inderanya kepada kemuliaan.
Kira-kira kiat seperti itulah yang disarankan untuk membantu menjaga sang anak agar selalu dalam jalur hidayah.
Terimakasih atas doanya saudaraku, beribu maaf saya lambat menjawab. Mengenai doa untuk anak-anak saya, saya jarang menggunakan lafadz, saya hanya memandangi mereka dengan kasih sayang, sambil hati bagai terbakar dengan dahsyatnya permohonan pada Allah agar anak ini dijadikan kesayangan Allah dan Rasul Nya. Juga saat dari kejauhan, jika teringat pada anak-anak saya maka doa dalam hati saya selalu memohon pada Allah seperti itu. Hal itu mujarab, anak-anak menjadi berubah sifat-sifatnya. Suka mimpi Rasul saw, taat pada saya, budi luhur dan ucapan-ucapan indah yang mengagumkan sering keluar dari ucapan mereka dan perbuatan mereka.
Misalnya tiba-tiba mereka bangun malam dan tahajjud sendiri, padahal masih 6 tahun, atau tiba-tiba tidak mau makan karena ingin puasa, lalu sorenya sudah kelaparan dan akhirnya makan juga. Setelah makan mereka menangis karena menyesal membatalkan puasa.
Dan mereka, jika saya dirumah, berdesakan mau shalat jamaah dengan saya. Anak saya yang terkecil, Hasan, usianya 6 tahun, jika shalat subuh terlambat satu rakaat saja berjamaah dengan saya, ia menangis, marah, dan murung, kesal, subhanallah. Padahal saya tak pernah menghardiknya atau memerintahkannya shalat harus dari awal rakaat berjamaah dengan saya, tapi perasaan itu muncul begitu saja dari anugerah Allah swt, tentunya sebab doa.
demikian saudarakku yg kumuliakan, wallahu a'lam.

Ingin membaca cerita lainnya?
Klik KEMBALI KE DAFTAR ISI

0 komentar:

Posting Komentar